Latar Belakang
Masa kejayaan dan keemasan Islam pada zaman Rasulullah dan para shahabat menjadi sebuah kebanggaan yang tidak pernah sirna, sekaligus sebagai sebuah motivasi untuk mewujudkannya kembali pada generasi akhir jaman ini. Generasi dimana Kalimat Allah dapat tegak menjulang ke langit dan agama ini semuanya milik Allah . Bumi tempat kita berpijak dan langit tempat kita bernaung penuh dengan ketaatan-ketaatan dan amal-amal shaleh. Semua makhluk dan hamba-hamba Allah merasakan ke-bahagiaannya dan kesejahteraannya lahir dan bathin.
Keadaan tersebut tidaklah terjadi begitu saja dan tak semudah membalikkan telapak tangan, akan tetapi diraih dengan perjuangan dan pengorbanan yang besar, harta benda dan jiwa raga. Perjuangan dan pengorbanan yang panjang waktunya menempuh jalan yang tidak landai, namun terjal penuh liku dan duri. Dibutuhkan kesungguhan dan kesabaran yang kuat lagi mendalam, seraya senantiasa memohon pertolongan Allah. Merekalah para shahabat Nabi yang telah mengerahkan semuanya itu, yang telah melaluinya dan mereka pula yang telah meraihnya. Akankah kita dapat seperti mereka?!
Keadaan kaum muslimin dewasa ini, terutama di bumi Nusantara yang kita cintai ini, suka dan tidak suka, masih termarginalkan, terbelakang, belum sanggup menguasai negeri mereka sendiri sepenuhnya, belum sanggup meninggikan Kalimat Allah setinggi-tingginya, meskipun jumlah mereka lebih banyak, namun laksana buih di lautan.
Keadaan tersebut banyak diakibatkan oleh berbagai faktor yang kompleks, baik secara eksternal maupun internal ummat Islam sendiri. Diantara faktor internal yang ada pada diri kaum muslimin negeri ini sehingga mereka berada dibelakang adalah lemah dalam penguasaan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), terutama ilmu-ilmu agama (imtak). Lemahnya mereka dalam berpegang teguh dengan prinsip utama yang terdapat didalam al Quran dan as Sunnah. Belum lagi faktor egoisme sectarian dan fanatisme buta yang masih bercokol didalam diri mereka.
Sementara faktor eksternal yang sangat memprihatinkan adalah tipu daya dan propaganda negatif musuh-musuh Islam dan kaum muslimin dari kalangan Yahudi, nasrani dan kaum rafidhah yang hendak menghancurkan ummat Islam dari seluruh aspek kehidupan mereka; sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Karenanya dibutuhkan satu program pendidikan yang komprehensif untuk mencetak kader-kader dai yang mampu mengemban tongkat estafet perjuangan Islam dan kaum muslimin.
Sejarah Pendirian
Pesantren Tahfizh al Qur’an (PTQ) Imam ath Thobari - Bogor dimulai Mei 2014. Berawal di Rumah Singgah Pandu Cendikia, beralamat di Jln. KH. Ahmad Dahlan VI Rt 006 Rw 05 No. 7 Kel. Kukusan Kec. Beji, Kota Depok – Jawa Barat dengan Program Dauroh Tahfizh al Quran.
Program tersebut diikuti oleh 3 siswa tingkat SMP, 3 siswa tingkat SMA dan 9 orang setingkat Mahasiswa. Alhamdulillah, selama perjalanan program tersebut seluruhnya telah menyelesaikan penghafalan al Quran 30 Juz selama 1 tahun. Dan diantara mereka ada yang sudah melanjutkan pendidikan di LIPIA Jakarta dan di Universitas Islam Madinah – KSA.
Tahun 2015 berkembang menjadi sebuah program pendidikan berbasis pesantren hingga saat ini, dan pada tahun ajaran 2020-2021 jumlah santri putra mencapai 78 orang.
Visi
Misi
Tujuan
Dalam menjalankan peran dan fungsinya, PTQ Imam Ath-Thobari bertujuan.
1 Melahirkan Generasi al Qur’an yang senantiasa mempelajari al Quran dan Hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan mengajarkannya
2 Mencetak seorang da’i yang bermanhaj dan berakidah ahlus sunnah wal jama’ah diatas pemahaman salaful ummah.
3 Mencapai kompetensi dalam kerapihan, kebersihan, kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.
4 Mampu berkompetisi dalam kancah ilmu pengetahuan global.
5 Memiliki kemandirian personal dan pengembangan diri.
Program
PTQ Imam Ath Thobari
Jenjang pendidikan yang ada di PTQ Imam Ath Thobari
Pendaftaran
Santri
Telah dibuka, Pendaftaran santri PTQ Imam Ath Thobari
tahun ajaran 2022/2023.
Gelombang I
4 September - 6 Januari 2022 Tes Seleksi 8 Januari 2022
Kesan PTQ Imam Ath Thobari
Pesantren Tahfidz Al Quran Imam Ath Thobari berkonsentrasi penuh dalam mengajarkan kepada anak-anak kita menghafalkan, memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Diiringi dengan pelajaran yang berbasis pada kitab ulama klasik, baik di bidang Fiqih, Haditz serta kitab lainnya.